About Myself

Foto saya
Kiky seneng banget nonton film,nonton pertunjukan jazz, makan es krim, travelling, dan lagi suka warna putih...

Kamis, 27 November 2008

I FINALLY FOUND SOMEONE...

Akhirnya…

Saat itu akan datang yang menjadi awal hidup baruku

Saat dimana papi akan menyerahkan anak bungsunya

Kepada lelaki yang bersedia menjadi partner hidupku

Saat yang tak pernah terpikirkan olehku pada masa seperti ini

Namun keputusan itu telah dibuat dan komitmen itu sekaligus hadir

Komitmen yang diperlukan dalam mencinta dan untuk mencinta

Dan ku ingin mencintainya karena ku memang menginginkannya.

I want to love him unconditionally..

Arief Adipradana saya bersedia untuk menjadi partner hidupmu selamanya.

Amin…


Aku hanya ingin menjadi saksimu

Ketika kau melewati masa-masa hidupmu

Agar setiap jengkal masa yang terbuang

Aku dapat mengetahui masa lalumu

Dan aku akan berada dalam kenanganmu

Dan pada setiap harinya aku dapat memendangmu,mencintaimu

Dan mengetahui bahwa kau baik-baik saja......

Dan aku ingin menjadi bagian dari masa lalu, sekarang dan masa depanmu


Aku hanya ingin merentangkan tanganku

Agar kau bisa dengan leluasa memelukmu

Ketika memelukmu hati kita menyatu

Tanpa perlu kau berbicara

Aku tahu apa pikiran dan perasaanmu

Karena sesuangguhnya kita satu

Jangan pernah ragukan itu....

I MIZ U...MOM

Pikiranku melayang sesaat

Mengenang seorang perempuan

Yang bisa kulukiskan wajahnya walau hanya dalam pikiranku saja

Aku selalu melukiskan dirimu tersenyum melihatku


Ketika aku merindukanmu

Aku hanya tinggal memanggil memoriku

Dan tangan-tangan imajinasiku untuk menggambarkan

Indah wajah dan hatimu


Bunda ....

Aku merindukanmu.....

Aku hanya bisa memanggilmu dengan nyanyian doaku

Mengenangmu membuatku semakin sadar

Diriku mirip seperti dirimu

Mulai dari wajah,watak, perangai dan cita-cita

Bersyukur aku memiliki bunda sepertimu

Kau telah mengajarkanku menjadi

Seorang manusia dan perempuan tangguh

Kau mengajariku memiliki cita-cita yang luhur

Kau mengajariku bagaimana bertahan hidup

Kau mengajariku segalanya

Bahkan setelah kepergianmu, belasan tahun yang lalu

Aku tetap merasakan kau masih mengajariku

Kau mendukungku lewat doamu di surga

Kau mengingatkanku untuk selalu ingat Sang pencipta

Ingin sekali aku seperti dirimu


Bunda....

Dalam darahku mengalir darahmu

Dalam jiwaku mengalir jiwamu

Dalam semangatku mengalir semangatmu

Dalam ragaku mengalir ragamu

Terima kasih Bunda


Hari ini adalah ulang tahunmu.....

Percayalah Bunda aku akan merapatkan diriku pada Tuhan

Aku akan menemui perjalanan spiritualku sendiri

Tauladan Bunda dan Ayah yang sudah merapatkan tangan ke Tuhan

Membuat perjalananku semakin mudah menuju kesana

Semoga kita sekeluarga akan bersama di Surga Eden

Dibawahnya mengalir sungai-sungai jernih

Dan penuh kesenangan dan kesegaran

Yang tak ada di fatamorgana dunia.

Semoga.... Amin....

Kamis, 20 November 2008

PAPI...


Papi…memang papi bukan orang tua yang sempurna bagi kami

Papi juga hanyalah manusia biasa yang memiliki banyak kelemahan, kekurangan dan bahkan kesalahan.

Meskipun begitu papi adalah papi bagi kami.

Papi adalah orang tua yang paling kusayangi.

Papi adalah orang tua yang begitu sayang pada kami meskipun terkadang hanya dengan mendoakan kami.

Papi adalah seorang yang berjiwa santri

Papi adalah orang yang baik

Lewat papi aku belajar banyak hal

Yang terpenting aku belajar bagaimana cinta orang tua dan cinta sejati

Cinta sejati memang tidak pernah menuntut apapun

Karena semuanya diberikan dengan begitu ikhlas dan sabar

Papi…entah mengapa ketika mengingat papi selalu membuatku menangis

Menangis akan ketakutan kehilangan papi ketika melihat garis-garis di wajah papi yang semakin tua dan rentan sakit.

Menangis akan rasa sayangku kepada papi sampai apapun akan kuperbuat demi papi asal papi bahagia

Menangis karena keluarga ini memang tidak pernah guyub dan sering konflik

Menangis ketika mengingat Mas Pin selalu menyusahkan papi dan membuat papi bersedih hati

Menangis karena mungkin aku juga bukanlah seorang anak yang baik

Papi memang pernah aku mendengar sesuatu yang tidak enak tentang papi

Dulu sempat mengganjal hatiku

Tetapi seiring waktu berjalan, aku semakin tidak memperdulikannya.

Karena aku berpikir sederhana, papi adalah seorang dewasa yang akan bertanggung jawab atas segala yang dilakukannya.

Dan jikapun itu memang terjadi, papi tetaplah orang tua yang baik yang terus kusayangi sepanjang hidupku ini.

Dan aku tidak memperdulikannya karena itu juga bukan urusanku.

Papi terima kasih karena dengan doa tulusmu yang dipanjatkan setiap malam yang kaulalui untuk kebahagiaan kami dan keluargamu.

Papi terima kasih dengan setiap kerja kerasmu yang bisa menghidupi kami.

Papi terima kasih telah memberikan tauladan, nasehat, bimbingan walau hanya sejenak

Tanpa papi aku tidak bisa hidup sebahagia sekarang.

Papi kasihmu dan pengorbananmu adalah sepanjang jalan.

Maafkan segala kesalahanku yang mungkin tidak dapat dihitung lagi dan sering menyusahkan dan membuatmu galau serta bersedih hati.

Walau secara fisik engkau jarang bersamaku, tapi doa dan harapanmu yang menghidupkan, menjaga dan menyelamatkanku.

Papi semoga aku bisa mewujudkan keinginan papi

Papi semoga aku bisa membahagiakan dan membuat bangga papi

Papi semoga di sisa hidupmu ini, aku bisa membuat papi lega

Sehingga ketika engkau meninggalkan dunia ini dengan hati ikhlas

Papi percayalah aku mencintaimu dengan segenap hati dan perasaanku

Papi semoga aku bisa meneruskan kebaikan papi

Semoga aku bisa menjadi orang tua dengan kebaikan seperti papi

Semoga pasangan jiwaku nanti adalah sebaik papi

Papi…..I Love U more than used to be.

MUZNA AKHYAR

Ia adalah bunda yang telah mengandungku selama sembilan bulan. Penuh kasih merawat dan menjagaku saat aku terpuruk di tengah keterbatasannya. Memanjakanku karena aku adalah anak perempuan terakhir dan selalu sakit-sakitan. Ku tak bisa mengenalimu dengan baik dan lama. Tapi wajahmu selalu kuingat seperti halnya kuingata atas segala kebaikanmu. Tak perlu sebuah foto untuk mengenali wajahmu. Dengan mata tertutup pun aku bisa mengenalimu. Kecantikanmu dan aura sensual yang kau punya selalu hadir dalam mimpiku ketika aku rindu padamu.

Hanya sembilan tahun aku hidup denganmu. Aku belajar darimu untuk menjadi seorang wanita yang tegar, selalu punya banyak akal untuk mengatasi masalah, dan independen. Kisah hidupmu menginspirasiku untuk melakukan hal yang sama sepertimu. Benar sekali kata Rasul, anak hanya belajar dari apa yang dicontohkan dan yang dilakukan oleh orang tuanya. Aku jarang mengingat kata-kata orang tua. Tetapi setiap sikap dan tindakan orang tua, bahkan apa yang dilakukan oleh mereka sejak aku kecil aku selalu mengingatnya dengan baik.

Wajah ibuku sangat cantik, yang sebagian kecantikannya juga menurun padaku. Auranya, sinar mukanya begitu banyak memikat orang. Ibuku selalu tegar atas apa yang dialaminya. Aku belajar dari ibu dan bapakku tentang hal-hal dasar agama. Bapak ibuku bukan ustadz dan ustadzah, tapi mereka memiliki jiwa seorang santri. Aku pun belajar dari ibuku bagaimana menjadi seorang perempuan modern tetapi tetap memegang teguh nilai agama, meskipun kata banyak orang dianggap kolot. Aku belajar bagaimana menjadi seorang yang baik, tidak perlu takut miskin ketika memberi orang. Meskipun kita hidup pas-pasan, tapi tetap bisa membantu keluarga dan orang lain.

Ibuku sangat menjunjung tinggi arti penting pendidikan. Dan selalu membantu biaya anak-anak tidak mampu yang berbakat agar bisa tetap melanjutkan sekolah. Mungkin ini yang menginspirasiku agar tetap menjadi seperti beliau. Tapi ibuku juga menjadi seorang isteri yang selalu menjaga kehormatan dan anak-anaknya meskipun suami tinggal di perantauan. Mencari uang tambahan dari berjualan, membuka salon, sampai usaha kos-kosan. Selalu saja ada usaha di rumah. Sejak kecil aku menemani ibuku untuk kulakan, menjaga toko, memberi label harga, everything....

Pelajaran berharga adalah ketika tak pernah absen sholat, mengaji dan puasa senin-kamis. Setiap waktu luang, di sela-sela waktu sibuknya selalu dipergunakan untuk mengingat Tuhan. Selalu dekat dengan Tuhan....Mungkin karena sayangnya Tuhan sama bunda yang membuat hidupnya hanya pendek saja agar tidak menderita. Dari orang tua terutama bunda lah pelajaran tentang bagaimana rumah tangga dan pendidikan terhadap anak-anak kupelajari. Dan selalu menjaga aib suami isteri dengan rapi agar tidak diketahui banyak orang, keluarga sekalipun!!! Dan sampai sekarang ku hanya tahu kebaikan orang tua-ku, dan kejelekan orang tuaku bukanlah sesuatu yang perlu diingat dalam benakku.

HIDUPKU, UJIANKU!


Cobaan terberat yang Tuhan pernah kasih kepadaku adalah sakit dan kehilangan. Keduanya telah kujalani berkali-kali bahkan pada tahapan yang sangat berat sekali pun, tapi ku bisa menjalaninya. Sakit yang tak kunjung sembuh, dan sembuhnya pun tak bisa dicerna oleh akal sehat. Kumenjalani setiap hari ke dokter, terapi dan mendapat suntikan setiap minggu. Selama beberapa tahun aku menjalaninya, tanpa ada teman dekat karena tak pernah bermain. Hari-hariku selalu dijalani dengan ke dokter, ke lab dsb. Bahkan aku pun pernah di USG, ketika teknologi USG masih langka. Pernah di CT Scan, ketika CT Scan juga masih jarang. Ku meminum obat yang ternyata golongan narkotik, obat keras setiap harinya. Aku pun mengetahuinya baru-baru ini. Itu yang kujalani sejak SD. Selama 2 tahun aku jarang sekolah. Sekolah pun hanya untuk ulangan. Setumpuk ulangan kukerjakan seharian. Sebulan sekali ke sekolah pun itu saja sudah alhamdulillah. Herannya aku tetap bertahan, selalu belajar sendiri di rumah dibantu mbakku dan dapat dukungan dari orang tua. Ini kurasakan ejak kelas 3 sampai pertenagahan kelas 5 SD. Dan nilaiku saat itu sangat fantastis, tidak pernah jauh dari 3 besar.

Ketika dirunut lagi, memang sejak aku di kandungan, aku sudah rentan. Ibuku mengadung aku dengan kondisi kehamilan rawan di usia 40 tahun dan ada penyakit asma. Otomatis selama 3 bulan terakhir kehamilannya ibuku opname di RS Budi Mulia Sby, untuk mendapat perawatan dan observasi dari dokter. Aku pun lahir dini hari, dan ternyata ada kelainan saat aku lahir. Bapakku diminta mencari obat yang langka, padahal saat itu hari Minggu dini hari. Alhamdulillah setelah keliling-keliling Surabaya, akhirnya beliau menemukan obat itu. Saat bayi pun aku pulang duluan, dan ibuku masih opname karena sakit parahnya itu. Aku pun akhirnya diasuh oleh nenek. Tak pernah merasakan kolostrum dan ASI selama aku bayi. Susu sapi. Aku pun mengidap alergi terhadap berbagai macam hal dan asma. Makan tiap harinya hanya daging sapi dan jeroannya, tempe tahu. Itu aja.

Saat kelas 5 SD itu, ibuku meninggal karena asmanya. Kejadiannya mendadak dan dalam waktu kurang dari 5 menit. Bahkan pada saat yang indah, hari keduua lebaran, saat sudah meminta maaf kepada semua orang, setelah berpuasa dengan hati tulus. Dan pada saat meninggal dan pemakamannya diiiringi hujan rintik-rintik. Saat meninggalnya pun, menjelang Shubuh. Ibuku pun tersenyum saat meninggal. Tak ada lagi beban penyakit yang terpancar dari wajahnya. Indaaah banget.

Belum genap seminggu ibu meninggal, bapakku kembali melanjutkan tugas kerjanya di Makasar. Langsung kehilangan keduanya. Dulu aku seorang manja, berubah menjadi seorang yang harus tetap survive. Kehilangan-kehilangan itu menyadarkanku bahwa tak ada yang abadi di dunia ini. Dan tak ada gunanya menggantungkan sesuatu yang berada di luar kita, padahal itu tidak pasti. Hanya Tuhan, Maha penolong yang sebenar-benarnya penolong dan tempat bergantung.

Kehilangan baik ditinggal mati, ditinggal pergi jauh, kehilangan barang yang disayangi, bahkan yang terakhir kualami adalah kehilangan rumah yang selama hidupku kutempati (22 tahun). Nenek, kakek, Om, tante, kakak, teman, semuanya satu persatu hilang sesuai dengan musimnya masing-masing. Berat memang tapi aku selalu percaya bahwa ada pengganti bahkan sesuatu yang baru yang lebih baik dari apa yang dimili,ki sekarang.

Cobaan demi cobaan memang bagaikan vitamin bagi jiwa kita. Selau berusaha menyehatkan jiwa kita. Cobaan memang berat, tapi bisa dilewati.Ketika Tuhan memberi kita cobaan, Tuhan yakin atas kemampuan kita. Tuhan saja yakin akan hal itu, tapi mengapa kita tidak yakin atas kemampuan diri kita untuk mengatasinya? Aku mempelajari satu hal, setiap cobaan datang, kita selalu shock, tapi itu hanya luapan emosi sesaat. As time as goes bye, emosi itu akan menjadi perasaan untuk menerima segalanya dengan lapang dada dan tetap yakin serta optimis akan ada kebaiakan dibalik semua itu. Dan semakin banyak cobaan dan variasinya semikin banyak, maka kita akan semakin bijak jika selalu mengambil pelajaran dari itu semua. Dan ini menjadi bekal bagi kehidupan selanjutnya. Bersyukurlah atas cobaan yang datang, karena ia akan selalu mendewasakanmu.

Kata bapakku, dalam menjalani hidup, hanya diperlukan 2 hal penting yaitu sabar dan syukur. Sabar ketika dibawah dan tetap bersyukur ketika di atas. Itu yang selalu kuingat. Terimakasih papi aku mencintaimu, walau kita terpisah ruang dan waktu, tapi Engkau adalah guru kehidupan bagiku. Aku mnecintaimu ditengah kebencianku padamu. Tetapi semakin aku membencimu aku semakin mencintaimu. Dan pada akhirnya kini, benci telah sirna dan cintaku padamu sangat luas dan dalam. Aku berdoa, aku ingin selalu membuatmu bahagia. Tuhan kabulkanlah doaku ini. Di tengah ketakutanku akan kehilanganmu, aku semakin ingin membuatmu bahagia. Amin....

Semoga niat baik dan ikhlas ini terkabul pada waktu yang tepat.

(SEPTEMBER 2004)

Surat untuk Sahabatku...








Aku menulis ini tepat diawal menit tanggal 23 Juli 2006. Tepat sehari sebelum hari ultahmu. Julia… hampir dua jam yang lalu aku menangis dengan banyak sebab yang aku pun tak tahu apa sebab itu. Aku menuliskan kerisauanku, cita-citaku dan orang tuaku (mami Muzna, papi dan ibu djuriatni) dan yang terakhir aku menulis ini, untukmu…karena teringat ultahmu tinggal sebentar lagi.

Memang usia persahabatan kita bisa dibilang sangat belia dibanding umur kita yang terus bertambah. Hampir enam tahun kita selalu bersama. Memang Jul…disaat kita bertambah umur terutama disaat-saat ulang tahun kita rayakan, kadang membuat kita berpikir dan introspeksi diri. Membuat kita berangan-angan, bercita-cita dan berharap.

Aku biasanya punya ritual beberapa tahun terakhir menjelang pergantian usiaku, aku menuliskan harapan dan doaku. Dan itu ditulis dengan hati dan segenap perasaanku. Tulisanku itu tidak pernah kubuka sampai pada hari ulang tahun selanjutnya. Ketika aku membaca kembali all my hope ‘n wishes, aku merasa sangat bersyukur dan berterima kasih banyak hal yang telah dikabulkan oleh Allah, yang kadang aku tidak pernah menyadarinya bahwa itu adalah doaku saat ulang tahun. Dan pada saat itu mulai introspeksi dilakukan. Banyak tanya dan tanya yang tercetus ketika ada banyak pula yang belum terkabul. Tapi lambat laun, seiring perjalanan usia, yang katanya juga menambah kebijakan kita dalam menyikapi sesuatu, membuat kita hanya tetap bersabar dan tetap ikhlas.

Ketika kesabaran dan keikhlasan diuji maka kita juga diujikan tentang ilmu syukur dan kepercayaan bahwa segala yang diberikan kita adalah yang terbaik untuk kita menurut Allah. Kadang apa yang baik menurut Allah adalah apa yang mungkin bertolak belakang dengan keinginan dan apa yang telah dibayangkan. Yang menjadi doaku adalah selalu “diberikan yang terbaik menurut Allah dan apapun keputusan Allah tentang jalan hidupku (meskipun bertolak belakang dengan keinginanku) semoga aku diberikan kelapangan untuk menerimanya dengan ikhlas.”

Belajar ilmu ikhlas memang tidak mudah tapi dengan perjalanan dan cerita hidup kita masing-masing kita akan bisa melakukannya, terutama jika itu sebagai “sesuatu yang tidak kita terima” (terutama dirimu yang keras dan ngeyelan!!!). Kita bisa melakukan karena kita mau dan bersedia untuk melakukan itu.
Jul... pertambahan usia, akan bertambah kerumitan dalam hidup. Aku percaya kamu bisa melakukannya dan aku pun bisa melakukannya dan semua orang bisa melakukannya. Allah seringkali membuat kita luluh pada sesuatu yang tidak kita mau, tidak kita bayangkan, tidak kita inginkan, menjadi sesuatu yang indah dan dapat kita terima dengan perjalanan waktu. Dan mungkin itu pelajarannya, salah satunya adalah tidak ada yang tidak mungkin di tangan Allah. Dan pada akhirnya…rahasia dan keputusan akan hidup kita adalah dengan adanya campur tangan Allah.

Papi pernah bilang padaku, yang mungkin sampai saat ini masih sulit dan jarang aku lakukan. “Niis, ketika kamu ngomel, atau mengeluh akan keadaanmu, itu tandanya kamu tidak bersyukur.” Kata beliau, semakin kamu nggerundel akan masalahmu (mungkin istilahnya mang yay, kita seakan-akan jadi victim) bukanlah hal yang dianjurkan oleh agama dan bukanlah halyang bijaksana. Weitss….. terkadang terbersit di pikiranku kalau aku cerita sesutu yang nelongso apakah juga termasuk mengeluh??

Entah mengapa aku menulis seperti ini, inipun mengalir apa adanya. Aku menulis karena ingin menulis, tidak ada tema khusus dan tidak berstruktur seperti laiknya hidup yang kita jalani. Maaf jika membuatmu bosan. Mungkin juga aku tidak jago berfalsafah atau berkata-kata indah seperti dirimu...

Luph U Julia Tri Cahyaningsih...

Terima kasih telah menjadi sahabat terbaikku di segala suasana yang kita alami bersama....



Selasa, 04 November 2008

O...happy day..


happy day!!!
It's the beautiful spell that comes out from my mouth...
the face would be very blooming and full of smile.