About Myself

Foto saya
Kiky seneng banget nonton film,nonton pertunjukan jazz, makan es krim, travelling, dan lagi suka warna putih...

Kamis, 08 Januari 2009

Kuliah Sambil Bekerja, Why Not?

KNOWLEDGE SHARING PART 1.

Saya telah ada di dunia penyelenggaraan event sekitar 6 tahunan, atau tepatnya sejak tahun 2002, pada saya berada di tahun kedua di bangku kuliah. Dunia ini saya kenal dan mulai saya akrabi sejak saya masih di bangku kuliah S-1 di Jurusan Komunikasi Universitas Airlangga. Teman-teman saya yang lain, kakak kelas bahkan sampai adik kelas saya sekarang dekat dengan dunia ini, bahkan ada yang dengan komitmen tinggi terjun langsung di bidang event organizer. Mulai dari mencari uang jajan tambahan sampai dengan menjadikan sebuah penghasilan tetap per bulannya. Kami terbiasa membuat event di tingkat fakultas, dan hampir selalu diminati oleh kalangan internal dan eksternal. Mulai dari yang skala kecil sampai dengan yang membutuhkan persiapan berbulan-bulan. Begitu seringnya kami berkutat dengan hal-hal itu mulai dari urusan organisasi sampai yang komersial, “sense” untuk dunia ini mulai terasah.

Kesempatan datang dengan keajaibannya yang unik. Dosen saya mencoba metode training baru untuk mahasiswa baru yang sedang menjalani malam keakraban. Hasilnya fantastis dengan luapan emosional peserta yang tidak bisa disembunyikan dari pandangan siapa saja. Hal itu, kemudian berlanjut dengan saya dan teman-teman diminta untuk menjadi staf freelance beliau yang menjadi trainer pemula untuk training otak kanan. Something brand new… Karena melihat bakat saya dari acara malam keakraban itu, selain staf saya juga menjadi asisten music director untuk kegiatan training ini. Sepanjang training ini akan diperdengarkan lagu-lagu yang berbeda, disesuaikan dengan target segmen walaupun ada lagu “wajib” untuk beberapa sesi. Akhirnya, sekitar pertengahan 2002, perjalanan sebuah lembaga training otak kanan dimulai. Hidup saya kemudian berubah, hari Senin-Kamis kuliah dan menjalani kehidupan organisasi dan Jumat-Minggu saya bekerja freelance. Sungguh menyenangkan dan menghasilkan. Dan hal itu hampir rutin, setidaknya dalam sebulan ada dua kali weekend saya bekerja. Saya sangat menikmatinya dan benar-benar mempelajari dunia baru ini.

Selama hampir tiga tahun saya menjalani freelance ini sebagai staf dan music director dalam satu waktu. Dan waktu senggang selama kuliah lainnya saya pergunakan untuk melakukan hal-hal lain, seperti menjadi surveyor sampai berkeliling kemana saja atau bahkan saya nekat untuk merasakan magang selama satu semester di dua tempat berbeda. Satu keputusan yang membuat saya jarang ke kampus selama hampir 6 bulan, dengan mengambil hanya 1 mata kuliah yaitu magang. Dampaknya adalah mengulur waktu kelulusan juga. Tahun 2004, dengan proses pendekatan dengan perusahaan yang sangat singkat, saya pun sempat magang menjadi media planner di advertising agency di Surabaya. Saya mendapatkan banyak hal baru di luar mata kuliah yang sebenarnya saya tidak suka yaitu Media Planning pada semester sebelumnya. Ternyata setelah saya bergelut dengan dunia media planning, hasilnya adalah sangat menyenangkan!!!

Tidak sampai satu minggu setelah masa magang 3 bulan saya habis, saya ditawari kerja praktek (KP) di PT. Indosat East Regional Office, Surabaya. Di Indosat, saya akrab dengan dunia baru lagi, yaitu Public Relations, tetapi masih berhubungan dengan dunia kuliah saya. Keberuntungan saya rasakan ketika saya masuk, di mana saya bisa tahu kegiatan PR seutuhnya pada saat itu, kata supervisor saya. Sebagai konsekuensinya saya pun ikut disibukkan dengan berbagai kegiatan rutin sampai kegiatan tahunan dan saya rasakan itu sejak saya pertama kali masuk di Indosat. Kegiatan PR dari menyebarkan berita yang berhubungan dengan Indosat dan kompetitor yang dirangkum dari berbagai sumber setiap harinya, turut mempersiapkan press release, press conference, press gathering dengan seluruh jurnalis, menangani komplain dan konfirmasi, menangani segala kegiatan yang berhubungan dengan pihak luar (termasuk menerima company visit dari berbagai pihak).

Bahkan saya pernah merasakan menerima rombongan company visit dari kelompok guru-guru yang berasal dari Saudi Arabia yang sedang menjalani masa training di Surabaya. Kebetulan tidak ada yang bisa menghadle, karena para manager sedang ada agenda masing-masing, dan hanya saya dan seorang teman yang juga sedang menjalani KP harus menerima mereka dan berkomunikasi dengan bahasa Inggris. Sebuah tantangan yang amazing saat itu, karena kami berdua belum mengenal Indosat dengan baik tetapi menjadi representative-nya untuk orang asing. Dan banyak hal lain yang saya pelajari disana, termasuk bagaiman berkomunikasi yang sesuai dengan berbagai pihak. Sampai-sampai saya dan teman saya diminta untuk stay lebih lama disana atau melamar untuk posisi magang, karena kami sudah familiar dengan orang-orang disana. Tetapi saya dan teman saya sepakat, kami untuk sementara tidak menerima tawaran itu (walaupun sangat sayang untuk dilewatkan), tetapi kami lebih memberi prioritas kepada kuliah yang tinggal selangkah lagi untuk diselesaikan. Selama magang pun saya tetap menjalani kegiatan freelance saya. Hal ini merupakan sebuah tanggung jawab yang besar, tugas yang dikerjakan sering mendadak, dan membutuhkan adaptasi yang cepat.

Saya kemudian memahami dengan kata-kata banyak orang “kalo udah ketemu uang dan menikamati rasanya bekerja terkadang membuat orang lupa kuliah.” Saya merasakannya. Satu semester tidak kuliah dan ke kampus membuat saya sangat malas untuk memulai skripsi saat itu. Butuh tekad yang kuat untuk menghujam rasa malas itu. Dan satu resep yang paling mujarab saya terapkan adalah “saya tidak mau lulus sendirian, masuk sama-sama, lulus pun juga harus sama-sama dengan teman-teman yang lain”. Saat itu angkatan saya berjamaah mengerjakan skripsi, syukurlah sebelumnya saya seperti berlari ketika kuliah dengan menyabet seluruh SKS maksimal, sehingga satu semester saya magang, tidak membuat saya ketinggalan mengerjakan skripsi. Dan akhirnya tekad saya itu terjadi, saya menyelesaikan skripsi saya selama kurang 6 bulan dengan nilai memuaskan dan lulus bersama teman-teman saya.

Yah memang waktu perlu dipergunakan sebaik-baiknya dan sebijak mungkin, itu yang saya sarikan kemudian. Setelah masa-masa itu berlalu, dan ketika saya menoleh ke belakang, saya terkadang masih merasa tidak mempergunakan waktu sebaik-baiknya. Lulus tidak dengan waktu yang standar, tapi saya selalu menentramkan hati saya bahwa saya mendapatkan kompensasinya dengan berbagai pengalaman yang saya miliki. Dan banyak hal lain, tapi sudahlah itu adalah perjalanan hidup yang telah saya pilih. Bersyukur lingkungan saya saat itu adalah orang-orang yang pekerja keras dan kreatif. Dan saya sangat bersyukur atas segala yang kudapatkan. Alhamdulillah.

Terkadang saya menyarankan kepada adik kelas saya, untuk tetap memprioritaskan kuliah karena itu adalah sebuah investasi. Jangan putus kuliah hanya karena kenyamanan sebuah profesi. Kuliah dan bekerja, keduanya diperlukan, tetapi pada satu waktu prioritaskan yang memang sudah seharusnya menjadi nomor satu, selesaikan apa yang telah dimulai dengan upaya keras dengan sebuah pencapaian yang terbaik, yaitu kuliah. Persaingan sekarang sangat kejam dan saringan pertama selalu berhubungan dengan sampai di level mana kita menimba ilmu formal. Mendapatkan pengalaman selama kuliah adalah sesuatu yang diperlukan, untuk mengasah pengalaman bekerja walaupun secara freelance. Mulai dari semester awal adalah baik, karena masih belum terlalu sibuk dengan tugas kuliah. Di usaha apa saja, di bidang apa saja, usaha sendiri atau perusahaan kecil/besar, apa saja asalkan dipelajari dengan baik dan bersungguh-sungguh, akan mendatangkan sebuah pengalaman yang tak terduga tetapi enak untuk ditelan rasa manisnya. Pengendalian diri kemudian menjadi penting karena ketika pada suatu titik kadang harus memilih antara dua hal yang sama-sama memberatkan, tapi percayalah dengan menyelesaikan sesuatu yang telah dimulai terlebih dahulu akan lebih menentramkan hati dan memuaskan banyak pihak, yaitu tetap selesaikan kuliah. Bisa jadi Anda berbeda pendapat dengan saya, perasaan saya dan pengalaman saya.

Tidak ada komentar: