About Myself

Foto saya
Kiky seneng banget nonton film,nonton pertunjukan jazz, makan es krim, travelling, dan lagi suka warna putih...

Kamis, 20 November 2008

MUZNA AKHYAR

Ia adalah bunda yang telah mengandungku selama sembilan bulan. Penuh kasih merawat dan menjagaku saat aku terpuruk di tengah keterbatasannya. Memanjakanku karena aku adalah anak perempuan terakhir dan selalu sakit-sakitan. Ku tak bisa mengenalimu dengan baik dan lama. Tapi wajahmu selalu kuingat seperti halnya kuingata atas segala kebaikanmu. Tak perlu sebuah foto untuk mengenali wajahmu. Dengan mata tertutup pun aku bisa mengenalimu. Kecantikanmu dan aura sensual yang kau punya selalu hadir dalam mimpiku ketika aku rindu padamu.

Hanya sembilan tahun aku hidup denganmu. Aku belajar darimu untuk menjadi seorang wanita yang tegar, selalu punya banyak akal untuk mengatasi masalah, dan independen. Kisah hidupmu menginspirasiku untuk melakukan hal yang sama sepertimu. Benar sekali kata Rasul, anak hanya belajar dari apa yang dicontohkan dan yang dilakukan oleh orang tuanya. Aku jarang mengingat kata-kata orang tua. Tetapi setiap sikap dan tindakan orang tua, bahkan apa yang dilakukan oleh mereka sejak aku kecil aku selalu mengingatnya dengan baik.

Wajah ibuku sangat cantik, yang sebagian kecantikannya juga menurun padaku. Auranya, sinar mukanya begitu banyak memikat orang. Ibuku selalu tegar atas apa yang dialaminya. Aku belajar dari ibu dan bapakku tentang hal-hal dasar agama. Bapak ibuku bukan ustadz dan ustadzah, tapi mereka memiliki jiwa seorang santri. Aku pun belajar dari ibuku bagaimana menjadi seorang perempuan modern tetapi tetap memegang teguh nilai agama, meskipun kata banyak orang dianggap kolot. Aku belajar bagaimana menjadi seorang yang baik, tidak perlu takut miskin ketika memberi orang. Meskipun kita hidup pas-pasan, tapi tetap bisa membantu keluarga dan orang lain.

Ibuku sangat menjunjung tinggi arti penting pendidikan. Dan selalu membantu biaya anak-anak tidak mampu yang berbakat agar bisa tetap melanjutkan sekolah. Mungkin ini yang menginspirasiku agar tetap menjadi seperti beliau. Tapi ibuku juga menjadi seorang isteri yang selalu menjaga kehormatan dan anak-anaknya meskipun suami tinggal di perantauan. Mencari uang tambahan dari berjualan, membuka salon, sampai usaha kos-kosan. Selalu saja ada usaha di rumah. Sejak kecil aku menemani ibuku untuk kulakan, menjaga toko, memberi label harga, everything....

Pelajaran berharga adalah ketika tak pernah absen sholat, mengaji dan puasa senin-kamis. Setiap waktu luang, di sela-sela waktu sibuknya selalu dipergunakan untuk mengingat Tuhan. Selalu dekat dengan Tuhan....Mungkin karena sayangnya Tuhan sama bunda yang membuat hidupnya hanya pendek saja agar tidak menderita. Dari orang tua terutama bunda lah pelajaran tentang bagaimana rumah tangga dan pendidikan terhadap anak-anak kupelajari. Dan selalu menjaga aib suami isteri dengan rapi agar tidak diketahui banyak orang, keluarga sekalipun!!! Dan sampai sekarang ku hanya tahu kebaikan orang tua-ku, dan kejelekan orang tuaku bukanlah sesuatu yang perlu diingat dalam benakku.

Tidak ada komentar: